Suaraburuhnewa.com – Pangkalan Kuras – Pembangunan pasar modern Sorek Kelurahan Sorek 1 Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan propinsi Riau tak difungsikan. Tak tau persis apa penyebab pasar modern itu tidak berfungsi sama sekali.
Satu tahun lebih pasar ini diresmikan pengunaannya oleh Bupati Pelalawan, HM. Harris. Namun Kadis Koperasi Perindagsar Kabupaten Pelalawan, H. Zuherman Das, seakan tak ada solusi untuk pemanfaatan pasar itu. Dan bahkan tak jelas apa yang dilakukan untuk pasar ini.
Tak tanggung-tanggung anggaran yang digunakan untuk pembangunan ini Rp. 40 milyar menyerap anggaran pusat. Sebegitu besarnya anggaran yang diserap untuk pembangunan ini sangat disayangkan fungsi pasar modern ini beralih menjadi tempat maksiat para anak muda di malam hari.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat Petalangan, H. Agustiar, kepada sbnc pada siang Rabu (17/10) melalui handphonenya mengatakan,”Pasar modern yang dibangun pemda Pelalawan dan kerjasama dengan anggaran pusat tak ada gunanya bagi masyarakat. Saat ini bangunannya pada malam hari digunakan tempat ajang maksiat bagi muda-mudi,” kata mantan Ketua Perindo Kabupaten Pelalawan itu dengan nada kesal.
Selain itu, mantan Ketua DPRD Pelalawan ini meneruskan,”Untuk apa menghabiskan anggaran sebegitu besar tapi manfaat pasar itu tidak ada bagi masyarakat. Seharusnya pemerintah Pelalawan mencari solusi agar pasar ini berguna baginmasyarakat pedagang,” tutup H. Agustiar.
Jauh-jauh sebelumnya, Ahmad Rafei (56) tokoh masyarakat Pangkalan Kuras juga pernah mengungkapkan hal ini kepada media.
“Secara teknis saya tidak mengetahui apa yang jadi permasalahan. Yang jelas sampai saat ini dah satu tahun peresmian secara simbolis oleh Bupati, tak kunjung di tempati para pedangang,” jelasnya.
Bahkan yang mengkhawatirkan lagi gedung mega ini telah diisi kelalawar dan burung hantu.
“Ya tak sampai disitu, bahkan makhluk halus saya pikir bisa jadi bersarang di situ, inikan bangunan megah,” jelasnya.
Kemudian dijelaskannya, di beberapa titik bangunan juga terlihat rusak disana sini.
“Saya pikir, bangunan ini menunggu rusak dulu, baru di operasionalkan nantinya,” tutupnya.(sbnc/01).