Perseteruan Ketum PWI Pusat Berakhir Damai, Segera Gelar Kongres Persatuan

Oplus_131072

Perseteruan Ketum PWI Pusat Berakhir Damai, Segera Gelar Kongres Persatuan

Jakarta – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) memutuskan untuk mengakhiri konflik internal terkait kepemimpinan pada organisasi tersebut. PWI akan menggelar kongres persatuan pada Agustus 2025 mendatang.
Kesepakatan itu dicapai melalui negosiasi maraton di Jakarta, Jumat (16/5) kemarin malam, antara Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun, dan Ketua Umum PWI hasil Kongres Luar Biasa, Zulmansyah Sekedang.

Bacaan Lainnya

Sebagai informais, Hendry terpilih sebagai Ketua Umum PWI melalui Kongres Bandung, 27 September 2023 lalu. Kurang dari setahun atau pada awal 2024, PWI dilanda konflik internal, yang berbuntut Kongres Luar Biasa (KLB) di Jakarta, 18 Agustus 2024. KLB PWI memilih Zulmansyah secara aklamasi sebagai Ketua Umum.

Berbagai usaha mediasi dilakukan untuk mendamaikan kedua pihak. Hingga akhirnya kesepakatan tercapai pada Jumat malam kemarin untuk menggelar kongres persatuan demi menyelesaikan konflik.

Anggota Dewan Pers Dahlan Dahi memediasi kesepakatan itu. Hendry dan Zulmansyah menuangkan poin-poin kesepakatan dalam dokumen bermaterai yang diberi nama ‘Kesepakatan Jakarta’.

Berbagai usaha mediasi dilakukan untuk mendamaikan kedua pihak. Hingga akhirnya kesepakatan tercapai pada Jumat malam kemarin untuk menggelar kongres persatuan demi menyelesaikan konflik.

Anggota Dewan Pers Dahlan Dahi memediasi kesepakatan itu. Hendry dan Zulmansyah menuangkan poin-poin kesepakatan dalam dokumen bermaterai yang diberi nama ‘Kesepakatan Jakarta’.

Negosiasi berlangsung selama sekitar empat jam antara Hendry dan Zulmansyah. Dahlan, yang duduk di tengah-tengah kedua tokoh pers itu, menjadi mediator.

Negosiasi berlangsung sangat alot di beberapa poin, disertai debat panas. Namun, beberapa kali terdengar suara tawa yang keras.

“Bang Hendry dan Bang Zul tegas dan konsisten dengan prinsip masing-masing. Tapi kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk pers Indonesia, untuk PWI, menjadi titik temu. Keduanya juga bersahabat. Negosiasi dimulai dari sana,” ujar Dahlan.

Hendry pun berpandangan sudah saatnya PWI melihat ke depan. Menurutnya, sudah cukup PWI tertahan karaena konflik internal.

“Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan,” kata Hendry.

“Ini semua untuk mengembalikan PWI yang sempat tertahan program kerjanya akibat perpecahan selama setahun. PWI dengan anggota 30.000, tersebar di 39 provinsi, dan memiliki anggota bersertifikat sekitar 20.000 ingin terus berkontribusi bagi bangsa dan negara. Dan program peningkatan kompetensi dan kapasitas anggota dapat kembali berjalan baik,” lanjut dia.

Zulmansyah juga berpandangan yang sama. Menurutnya, penting untuk PWI bersatu kembali.

“Ini hasil yang luar biasa. Sejarah untuk PWI. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu sesuai namanya Persatuan Wartawan Indonesia, baik di PWI pusat maupun di daerah,” ucap Zulmansyah.

Naskah satu halaman berisi Kesepakatan Jakarta akhirnya ditandatangani jelang tengah malam, diwarnai jabatan tangan dan tawa lepas. Dokumen dikopi tiga rangkap, di atas kertas materai, diteken oleh Hendry dan Zulmansyah serta Dahlan.

Dokumen Kesepakatan Jakarta menyebutkan, kesepakatan dilandasi semangat ketulusan, keikhlasan, dan tanggung jawab sebagai anggota PWI, masyarakat, bangsa, dan negara.**

Editor: Aps
Foto: Tangkapan kamera; detik com.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *