Suaraburuhnews.com – Langgam – Program Pelalawan Lancar dipertanyakan lagi. Ketika warga seharusnya menikmati lancar bertransportasi khususnya darat, nyatanya masih banyak mengalami kekurangan di lapangan.
Seperti yang dialami masyarakat Desa Bakung Kecamatan Langgam, Kabupatwn Pelalawan propinsi Riau. Masyarakat di sini apabila mau ke luar desanya mengunakan jembatan kayu yang dibangun oleh Kabupaten Kampar kabupaten induk sebelumnya.
Dua puluh tahun lebih bangunan jembatan ini masih digunakan masyarakat untuk pejalan kaki dan roda dua. Karena akses yang terdekat keluar desanya adalah jembatan ini.
“Bagaimanapun kami tetap manfaatkan jembatan ini. Kalau papannya sudah lapuk kami iyuran untuk mengantinya,” kata Rahman, warga Desa Bakung kepada suaraburuhnews.com, Rabu (1/11) pagi.
Puluhan siswa – siswi SMA dan SMP yang berasal dari Desa Bakung yang sekolah di Desa Segati setiap hari mengunakan jembatan ini. Walaupun kondisinya seperti atraksi roda-roda maut.
“Tak ada jalan lain Pak. Terpaksa juga kami gunakan jembatan ini walaupun keadaannya seperti atraksi roda-roda maut,” kata salah seorang siswa yang tak mau disebutkan identitasnya yang saat itu melintas di atas jembatan ini pulang sekolah.
Saat ditanya kepada salah seorang orang tua wali murid tentang kecelakaan yang terjadi di jembatan yang melintasi Sungai Segati ini,”Belum pernah terjadi kecelakaan, tapi setiap melintas rasanya jantung mau copot,”kata Candra seorang wali murid. (sbnc/04).