GP3 Minta Pengawas Untuk Memberikan Sanksi Tegas dan Ditindak Kepada Pengelola MBG Di Pelalawan
Pelalawan – Gerakan Pemuda Peduli Pelalawan (GP3) meminta pengawas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ada di Kabupaten Pelalawan untuk diberikan sanksi tegas dan tindakan tegas kepada pengelola program pusat tersebut.
“Kita minta pengawasan MBG untuk memperhatikan aspek kualitas gizi dan kebersihan karena ini menyangkut kemaslahatan orang banyak, jangan sampai Pelalawan juga mengalami apa yang terjadi seperti di Jawa Barat, ada yang keracunan makanan yang di sajikan MBG, kita ingin makanan bergizi gratis ini benar-benar layak konsumsi,” kata Ketua GP3 itu Selasa (30/9/20259.
Terkait beredarnya berita viral dan video amatir yang mempertontonkan ulat yang keluar dari tempat makanan atau bungkusan bergizi tersebut.
Terkait ulat yang keluar di box makanan MBG di SMKN 1 pangkalan kerinci beberapa waktu lalu (Jum’at 29/9/25) yang lalu, perlu kiranya semua instansi terkait untuk mengevaluasi yayasan penerima kontrak MBG tersebut.
“Yang namanya ulat atau belatung itu sumbernya dari benda yang busuk,” kata putra Sungai Ara tersebut.
“Artinya makanan yang di sajikan oleh Yayasan tersebut patut di duga tidak layak, makanya ada ulat yang keluar dari box makanan MBG yang di sajikan ke anak-anak sekolah SMKN1 pangkalan kerinci,” jelas Joe Kampe.
“Kita berharap instansi terkait MBG ini untuk dapat mengevaluasi ulang yayasan tersebut, jika perlu si cabut izinaya,”pungkasnya.
Dalam beberapa waktu terakhir, kasus keracunan MBG terjadi di sejumlah daerah. Mulai dari Garut, Jawa Barat, di mana 569 siswa mengalami gejala muntah, mual, dan diare usai menyantap menu MBG. Selain di Garut, 230 siswa juga mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mewakili pemerintah dan Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan permohonan maaf, atas masih terjadinya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di banyak daerah.
Sementara itu, anggota DPR menyorot BGN yang yang terlalu mengejar kuantitas pembangunan dapur demi serapan anggaran, ketimbang memastikan standar mutu.
Pemerintah menegaskan bakal menutup sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG), buntut kasus keracunan yang belakangan menjadi sorotan publik.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan, langkah ini diambil usai Presiden Prabowo mengadakan rapat dadakan usai ketibaannya di tanah air dari lawatannya ke empat negara selama 7 hari, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Sabtu (27/9).
“Atas petunjuk dari Bapak Presiden dan arahan beliau bahwa bagi pemerintah keselamatan anak adalah prioritas utama. Kami menegaskan insiden bukan sekedar angka, tetapi menyangkut keselamatan generasi berikut,” ujarnya usai Rakortas tingkat menteri di Jakarta, Minggu (28/9).***