Suaraburuhnews.com – MAUJE JAWALWADI – Malang benar nasib gadis remaja berusia 13 tahun ini. Setelah menjadi korban perkosaan ayahnya, ia dicambuki bergantian oleh 10 tetua adat di kampungnya.
Peristiwa itu direkam telepon genggam salah satu warganya, seperti dilaporkan Washington Post pada Selasa (10/5/2016), yang menginvestigasi kejadian itu di sebuah kampung di India.
Awalnya gadis remaja itu ketahuan diperkosa oleh ayahnya. Ia pun dipanggil oleh enam tokoh masyarakat di kampung untuk dihakimi.
Dengan berpakaian merah muda, gadis itu duduk di tanah di depan tetua kampung. Salah satu sesepuh marah besar dan menunjuk-nujuk korban. Ia mengamuk dan berkata, “gadis itu harus dihukum!”
Seorang penduduk desa lalu mengikat pinggang gadis itu dengan tali, memegang salah satu ujung tali itu, dan mengacungkan salah satu ranting pohon ke udara.
Gadis itu menundukkan kepalanya. Cambukan pertama mendarat di badannya, lalu disusul yang lain, hingga semua 10 orang mencambukinya. Gadis remaja itu meraung-raung kesakitan.
Orang-orang yang berkerumun di sekitarnya kemudian berkata, “Cukup, cukup!”. Namun tidak ada yang bergerak untuk menghentikan pencambukan itu.
Akhirnya pria terakhir melemparkan tongkatnya. Penyiksaan pun berakhir.
Korban perkosaan dan penyiksaan massal oleh sesepuh kampung itu diperkirakan berusia 13 tahun, atau mungkin 15 tahun. Keluarganya pun tidak tahu pasti umur gadis itu.
Perempuan kecil itu tidak pernah menginjakkan kaki di sekolah dan telah menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk bekerja keras di rumah.
Gdis itu kadang-kadang mengemis untuk mendapatkan makanan dan tampil di acara akrobatik ayahnya dengan upah 20 rupee atau sekitar Rp 3.900.
Ini kejahatannya? Ia sangat ketakutan untuk mengadu kepada siapapun kalau ayahnya telah memerkosanya. Namun, pada akhirnya juga warga mengetahuinya.
Kasus perkosaan terhadap anak-anak gadis yang sedang tumbuh sudah sangat sering terjadi di India, negara berpenduduk sekitar 1,2 miliar jiwa.
India sedang mengalami pertumbuhan ekonomi, penduduk muda, dan memiliki perdana menteri yang energik ingin memperkenalkan negaranya ke panggung dunia internasional.
Namun, generasi perempuan telah mengambil peran lebih kuat dalam angkatan kerja.
Wanita telah menjadi sangat sering menjadi korban kekerasan, pemerkosaan dan pelecehan seksual, atau bahkan sering ada ekspresi untuk merendahkan perempuan dalam film dan iklan.
Pria dalam masyarakat patriarkal India sangat dominan.
Dewan desa didominasi laki-laki sejak berabad-abad lamannya menangani mulai dari sengketa keluarga, kasus perkosaan, hingga penegakan adat istiadat di kampung atau desa.
Badan atau dewan didirikan oleh pemerintah India pada tahun 1992.
Sedangkan dewan suku tidak terpilih. Mereka eksis dan beroperasi dengan impunitas tinggi di seluruh pedesaan India. Mereka mengeluarkan fatwa atas nama demi menjaga harmoni.(sumber,Kompas.com)