Bocah Penderita Tumor Mata di Pelalawan, Akan Jalani Operasi Tumor Mata di Jakarta

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Pangkalan Kerinci – Masih ingat dengan M Fathir (2) bocah penderita tumor mata anak kedua dari pasangan Agus-Halima. Setelah media gencar memberitakan bocah malang ini, akhirnya Senin (28/3) pagi, Ia didampingi orang tuanya, diberangkatkan ke Jakarta guna menjanioperasi pengangkatan tumor mata.

“Ya, pagi ini M Fathir diberangkatkan ke RS Adi Cokro Kusomo Jakarta, guna menjalani operasi pengangkatan tumor mata,”jelas dr Endit Romo Pratikyo KadisKes Pelalawan, Senin (28/3) diruang kerjanya.

Dikatan dr Endit, M Fathir didampingi orang tuanya diberangkatkan ke Jakarta dengan menumpangi pesawat Loin Air. Sementara biaya ditanggung oleh pemerintah.

Baca Juga :  UIR Raih Pengakuan Sebagai Perguruan Tinggi Terbaik di Luar Pulau Jawa

“Disamping biaya tindakan medis untuk operasi pengangkatan tumor yang ditanggung pemerintah melalui program Jamkesda, biaya lain, penginapan, transportasi, biaya makan, kita tanggung untuk kurun waktu satu bulan ke depan, khusus untuk M Fathir dan satu orang pendamping dalam hal ini ibu korban sediri si Halima,” tutur Dr Endid, seraya mengatakan juga segala biaya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten dan Pemda Provinsi Riau.

Kemudian terkait kapan pelaksanaan operasi pengangkatan tumor mata ini, dr Endit belum bisa memastikan.

“Untuk oprasi sendiri kita serahkan kepada pihak medis, karena kondisi pasien, khusus fisik pasien juga di perhitungkan. Infonya pasien, jika dalam kondisi normal maka dua sampai tiga hari kedepan, Ia akan menjalani operasi,” jelas Endit, pokoknya M Fathir akan menjani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum operasi.

Baca Juga :  Putra Wartawan Raih Mendali Panahan Kabupaten Pelalawan

Lebih jauh dikatan dr Endit, di Jakarta M Fathir dan Halima menginap dirumah singgah yang berdekatkan dengan rumah sakit, agar memudahkan menjalani pemeriksaan.

“Kita berharap dan turut mendoakan saudara M Fathir dapat menjalani operasi secepatnya, sehingga kondisi matanya bisa bisa melihat dan normal kembali,”tutup Endit. (nto)

Komentari Artikel Ini