Suaraburuhnews.com – Pangkalan Kerinci – Seperti tak ada hentinya Disdik Pelalawan diterpa masalah. Kali ini Informasi yang menimpa Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pelalawan adalah pada Senin (15/5). Diduga ada praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum pejabat Disdik.
Informasi diperoleh wartawan dari seorang sumber terpercaya, pungli yang terjadi pada penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) oleh Disdik kepada sekolah-sekolah di Pelalawan. Setiap pencairan dana Bosda yang disaluran sekali tiga bulan, ada pemotongan yang dilakukan oknum pejabat yang mengurusi dana tersebut. Besaran dana yang disunat antara enam sampai tujuh persen.
“Setiap pencairan kami pasti kena potong. Amplop yang tujuh persen itu langsung diasingkan pejabat tersebut,” sebut sumber ini dan meminta identitasnya dirahasiakan.
Kepala Sekolah (Kepsek) SD di daerah pesisir ini membeberkan, penerima Bosda berbeda setiap sekolah dan ditentukan oleh jumlah muridnya. Hanya saja besarannya tidak serupa dengan BOS dari pemerintah pusat. Sistem pencairan dana ini dalam bentuk tunasi atau chas dan bukan melalui transfer rekening. Disebabkan di wilayah pesisir tidak ada bank untuk mencairkan anggaran tersebut. Alhasil pejabat dari Disdik membawa anggaran itu ke sekolah-sekolah dan menyerahkannya secara langsung dalam bentuk tunai, tentunya sudah dipotong terlebih dahulu.
“Kan di daerah pesisir ini tak ada bank. Jadi dikasih chas aja sama Disdik. Mau tidak mau harus terima kalau dipotong dan semua pesisir kena tuh informasinya,” tandas lelaki ini.
Sebenarnya, masih dengan sumber serupa, pihaknya tidak keberatan jika oknum pejabat tersebut meminta sekedar membeli BBM kendaraan atau uang capek. Hanya saja besarannya terlalu besar dan mereka musti mebuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ) pengunaan Bosda secara utuh, termasuk dana yang dipotong.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pelalawan, Syafruddin MM, seperti yang dilansir tribun terkait hal ini tidak mengetahui ataupun mendapat informasi adanya pungli dana Bosda ini. Hanya saja pihaknya berjanji akan mendalami kabar miring tersebut dan mencari akar persoalannya. Syafruddin meminta Kepsek yang meresa dirugikan atau dipotong anggarannya silahkan melapor kepadanya secara langsung.
“Saya jugakan baru disini. Informasi seperti itu belum ada sampai. Nanti saya tindak lanjuti. Sebab yang lebih paham tentang Bosda itu pak Sekretaris (Jamal),” tutur Syafruddin. (sbnc/01)