Karyawan PTPN V Dibunuh oleh Oknum Buruh
π
’ππΊππΊπ»ππππππΎππ.πΌππ –Β Tapung –
Seorang pria berinisial FT alias Pak ESA (41) tega menghabisi nyawa korban Elsa Carolina Roduit (32) karena terbakar api cemburu. Pelaku pembunuhan diketahui merupakan karyawan sebuah perusahaan BUMN yaitu PTPN V Wilayah Tapung Hulu.
Kapolsek Tapung Kompol Sumarno, menjelaskan bahwa pria tersebut kini telah diamankan.
“Tersangka FT kita tangkap pada Selasa (25/05/2021) siang saat bekerja di Kantor PTPN-V Wilayah Tapung Hulu Kampar,” ujar Sumarno, Rabu (26/5/2021), seperti yang dilansir SuaraRiau.id.
Polisi kemudian langsung turun melakukan olah TKP terhadap temuan mayat yang diduga dibunuh. Jasad wanita muda di kebun sawit itu kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan visum.
“Dari keterangan keluarga korban, petugas kita lalu mendatangi tempat tinggal korban di Jalan Damai Panam Kota Pekanbaru untuk mencari petunjuk pelaku dugaan pembunuhan tersebut,” ujar Sumarno.
Senin (24/05/2021) polisi melakukan penyelidikan di TKP dan tempat tinggal korban.
“Dari pengumpulan keterangan dan bukti-bukti, didapatkan informasi korban keluar dari kontrakannya sehabis Maghrib bersama teman pria yang merupakan karyawan PTPN-V Tandun,” ungkap dia.
Tak butuh waktu lama, polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap pelaku FT di kantor PTPN-V Tandun di wilayah Tapung Hulu, Selasa (25/05/2021).
“Saat di interogasi petugas tersangka FT mengakui perbuatannya dan kemudian yang bersangkutan langsung dibawa ke Polsek Tapung untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” terang Kapolsek.
Sebelumnya, penemuan mayat wanita muda di kebun sawit sempat menggegerkan warga Kampar pada Sabtu (22/5/2021).
Dari identitasnya, wanita 32 tahun ini merupakan warga Kelurahan Pasirmulya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat.
Awalnya, penemuan mayat itu diketahui oleh warga Ahmad Rohman dan anaknya Sigit Rohidayat saat sedang melintasi areal itu. Sontak saja penemuan mayat ini membuat warga geger, sebab mayat wanita muda ini sudah dikelilingi oleh lalat.
Humas Polres Kampar AKP Deni Yusra menjelaskan, awalnya kedua warga ini tak menyangka bahwa yang dilihatnya tersebut merupakan mayat yang sudah terbujur kaku.
“Awalnya mereka mengira itu warga yang sedang istirahat di pinggiran kebun sawit karena kelelahan,” kata Deni, Minggu (24/5/2021).
Kemudian, sekira pukul 10.00 WIB ketika saksi bersama anaknya ini hendak kembali ke rumah, mereka justru masih melihat korban terbaring sehingga muncul kecurigaan diantara mereka.
Lantas mereka menghampiri korban yang terbaring atau tergeletak, dan melihat korban dengan kondisi sudah meninggal dunia dan sudah dikerumuni lalat.
“Melihat hal tersebut kemudian mereka melaporkan kejadian tersebut kepada kepala dusun III dan selanjutnya melaporkan hal tersebut melaporkan kepada kepala desa Sei Putih. Lalu pihak kepala desa menghubungi pihak kepolisian sektor Tapung,” ungkapnya.
Editor: Aps
Foto : istimewa.