Mengenal Dwitunggal Bang Satam-Senen; Pakar Lingkungan; Rumah Terjual, Hutang Menggunung Demi Hak Petani
Pekanbaru – Ada ada saja lintasan hidup manusia didunia ini. Ada yang maju walau menciderai kawan, tapi ada pula yang rela menderita demi orang banyak.
Hal itu terungkap dari ungkapan serius seorang Dr.Elviriadi, sang pakar lingkungan hidup asal Selatpanjang kepada media ini Jumat (18/8/23).
“Jika sebagian orang diera ini penuh tipu daya dan keserakahan, maka bang Satam dan Adinda Senen tipe pejuang dan rela berkorban. Dwitunggal ibarat Soekarno-Hatta yang membela Kampung Naga Djaya, Simalungun Sumut, ” ucapnya.
Elviriadi yang kerap jadi saksi ahli di Pengadilan itu mengaku salut dengan Satam-Senen.
“Bang Satam rumah terjual di Bagan Batu, rela mengeruk kocek sendiri, kadang berhutang dulu demi suksesnya sebuah kegiatan membela petani gurem. Kalo adinda Senen langsung dikeroyok OTK tapi tak dendam sama sekali. Itu semua mereka lakukan demi membela hak hak rakyat kecil yang diduga berhimpitan dengan HGU PTP IV, ” imbuh aktivis 98 itu.
Pengurus PP Muhammadiyah itu menilai sifat keduanya pemurah dan suka menolong walau badan menderita.
“Bang Satam suka menyayangi hewan, bekas2 nasi uduk yang ada sisa tulang ayam diremasnya lalu dikasi makan kucing kurus yang kelaparan. Orang sakit diberinya obat suplemen, suka berbagi dan bagus tirakatnya. Zikir dan shalawat itulah hiasan hidupnya. Mungkin itulah benteng menghadapi tantangan perjuangan, ” pungkas alumni UKM Malaysia yang ikhlas gundul 3 tahun demi hutan Simalungun.***