Nenek Munah Perempuan Tertua di Dunia Berumur 130 Tahun Masih Sehat dan Bisa Beraktivitas

Bagikan Artikel Ini:

Nenek Munah Perempuan Tertua di Dunia Berumur 130 Tahun Masih Sehat dan Bisa Beraktivitas

πŸ…’π—Žπ–Ίπ—‹π–Ίπ–»π—Žπ—‹π—Žπ—π—‡π–Ύπ—π—Œ.π–Όπ—ˆπ—† – Aceh – Seorang nenek bernama Maimunah warga Gampong Blang Miroe Tunong, Kecamatan Bandar Dua Ulee Glee,Β Kabupaten Pidie Jaya,Β Aceh kiniΒ berumur 130 tahun, luar biasanya nenek tersebut masih terlihat sehat dan bisa beraktivitas.

Maimunah alias Nek Munah ini masih memiliki tenaga layaknya nenek lain yang masih berumur sekitar 70 tahun, dimana Nek Munah saban hari dia tinggal bersama anak ketiganya bernama Hafsah beserta cucu dan cicitnya.

Nek Munah disebut sebagai salah satu orang tertua di dunia karena saat ini telah berusia 130 tahun, dan tinggal di gubuk yang sederhana.

Baca Juga :  Beri Education Jurnalistik, JMSI Pelalawan Turun Gunung

Nek Munah ini sempat menikah dua kali, semasa gadisnya sekira tahun 1900-an, sang nenek menikah dengan suami pertama namun tidak dikaruniai anak. Pernikahan keduanya dengan suami yang bernama Muhammad Dali dikaruniai 12 anak.

Namun 10 diantaranya telah berpulang ke Rahmatullah dan hanya 2 orang anaknya masih hidup sampai sekarang. Usman M Dali anak ke 2 sekarang berumur sekira 78 tahun dan Hafsah M Dali berusia 75 tahun.

β€œSetahun lalu, ibu masih tinggal di rumah peninggalan almarhum suaminya di seberang jalan depan rumah ini, namun sudah beda desa yaitu Gampong Beurasan,” tutur Hafsah kepada wartawan di kediamannya, Minggu (6/6/2021).

Karena sudah renta dia tidak ingin membiarkan orangtuanya tinggal sendiri. β€œTidak mungkin kami membiarkan ibu sendiri. Walaupun sampai sekarang Beliau masih menuntut agar rumahnya dibangunkan kembali karena rumahnya yang dulu sudah tiada,” ceritakan Hafsah

Baca Juga :  UIR Raih Pengakuan Sebagai Perguruan Tinggi Terbaik di Luar Pulau Jawa

Demi menyenangi hati ibunda tercinta, Hafsah bersama abangnya Usman telah membelikan beberapa material untuk membangun kembali gubuk di lahan yang berada di seberang jalan tersebut.

Dia menyebutkan, semasa masih muda dulu sampai saat ini, ibunya sudah membantu orang lain dengan mengobati penyakit seperti muntah darah akibat serbuk dan lainnya. “Ibu mengobati orang sakit dengan berdo’a kepada Yang Maha Kuasa serta memberikan ramuan racikannya,” akui Hafsah.

Editor: Aps

Foto : Nenek Munah (istimewa).

Komentari Artikel Ini