Suaraburuhnees.com – Langgam – Pengobatan ala bekam tanduk masih menjadi pilihan sebagai pengobatan bagi kalangan masyarakat di Kelurahan Langgam Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan.
Pengobatan jaman Rosulullah ini turun-temurun diwarisi oleh alim ulama kepada umat yang benar – benar memahami akan makna pengobatan bekam tanduk ini.
Seperti yang dialami oleh Abdurahman, seorang yang masih menekuni pengobatan yang diwarisi oleh almarhum ayahnya yang sudah meninggal puluhan tahun lalu. Pengakuan Abdurahman, terkadang orang datang berobat ada dari Pekanbaru, Kampar dan Kuansing.
“Terkadang, ada masyarakat yang berobat dari Pekanbaru, Kampar dan Kuasing, apalagi dari Kabupaten Pelalawan,” kata Badul, sapaan akrab Abdurahman.
Disinggung mengenai tarif berobat bekam, Badul hanya tersenyum. Dan langsung menjawab,” Untuk tarif pengobatan kita tidak pernah memberikan tarif. Kita prinsipnya menolong sesama ummat. Tidak pernah diajarkan sama kami untuk meminta imbalan. Kalau diberi oleh yang dibekam kita ambil, kita membatu masyarakat untuk berobat secara ikhlas, kata Badul.
Kemudian, ditanya berapa jumlah masyarakat yang berobat bekam dalam 1 hari, Badul tak bisa memastikan. Tetapi yang jelas ada saja setiap hari. ” Kadang – kadang masyarakat berobat bekam tak menentu. Hari – hari kadang – kadang ada, kadang – kadang tidak ada. Bahkan dalam satu hari ada 2 atau 3 orang atau lebih. Jadi tak juga bisa dipastikan,” ujar Badul.
Keluhan pasien yang selalu datang berobat ke tempat ini adalah sakit kepala. Selain itu sakit pinggang, sakit punggung dan sakit pegal – pegal. (ags)