Pohon Pelindung Jalan Kabupaten Pelalawan, Azmun Nanam Harris Rawat Sekarang Ditumbang
Pelalawan – Pohon pelindung jalan sepanjang Jalan Sultan Syarif Kasim Pangkalan Kerinci Barat Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan, Riau hanya tinggal kenangan. Di zamannya Bupati T Azmun Jaafar
berbagai jenis pohon penghijauan itu ditanam dengan program 1000
pohon.
Kemudian program itu dilanjutkan pula pada masa kepemimpinan Bupati HM Harris. Bupati Pelalawan dua periode itu tanaman tersebut dirawat hingga tinggi dan menjadi besar.
Belasan tahun umur tanaman itu ditanam, dirawat dan dibesarkan oleh bupati sebelumnya. Kini kondisi pohon – pohon itu ditumbangi Bupati Pelalawan sekarang .Entah bagaimana konsep Bupati Pelalawan Zukri terhadap pohon penghijaua itu sehingga dicabut.
Sepertinya sekarang terpampang papan proyek dari Dinas PUPR Bidang Tata Ruang tahun anggaran APBD 2023. Dengan kegiatan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Kabupaten/Kota dengan nilai kontrak Rp 2,4 milyar dengan kontraktor CV Cemara Unggul Lestari.
Plh Kadis PURP Pelalawan, Eko Novita saat dikonfirmasi mengatakan,”Pengecilan ruang jalan dan dijadikan tempat parkir
sebagai pengunjung tugu Bono,” kata Eko kepada media ini.
Akibat pengerjaan proyek itu puluhan kayu pelindung jalan dicabut dan dipindahkan ke rusunawa.”Pohon-pohon kita cabut dan dipindahkan ke rusanawa dan kita tanam kembali,” lanjut Eko.
Saat dilakukan investigasi ke rusunawa, ditemukan pohon-pohon yang digali itu sebagian ada yang ditanam dan sebagian lagi masih bertumpuk dan belum di tanam. Saat dikirimkan poto – poto tumpukan kayuy yang belum ditanam itu kepada Kadis DLH/ Plh Dinas PUPR itu tidak ada kejelasannya.
Seperti diketahui pohon-pohon itu sangat butuh di Kabupaten Pelalawan apalagi di Pangkalan Kerinci yang memerlukan kawasan hijau. Pohon bagian dari ruang publik yang butuh udara bersih dan segar. Pohon hijau yang berfungsi mengurangi tingkat polusi udara melindungi pemanasan global akibat pencemaran oleh industri.
k
“Sangat disayangkan tumbuhnya pohon itu adalah sebagai sumber oksigen, yang seharusnya kita rawat dan kita jaga bersama.” sorot Ketua Gerakan Pemuda Peduli Pelalawan (GP3), Joekampe, Jumat (4/8/2023) di Pangkalan Kerinci seperti dilansir garda.pos.
Lanjut Joekampe, dirinya menyayangkan penebangan pohon RTH itu, padahal pemerintah kabupaten Pelalawan rezim terdahulu telah bersusah payah menanam dari kecil hingga tumbuh besar, “Itukan butuh proses yang sangat lama dan butuh waktu bertahun tahun, kini lihat pohon tersebut telah ditebang untuk kepentingan Tugu Bono terlihat sebagai icon Pelalawan.” Apakah penumbangan pohon ini untuk kepentingan kelompok,”katanya.
Kemudian menanggapi GP3, menurut Dr. Elviriadi Ahli Lingkungan Hidup, bahwa pohon taman itu penyerap karbon dioksida. Pembersih udara, dan membuat estetika kota Pelalawan.
“Bagi saya aneh dan terkesan terburu buru dalam mengambil keputusan penebangan. Pohon pohon taman itu milik bersama (common property) khususnya masyarakat Pelalawan bukan hak milik sekelompok orang/perusahaan pembuat Tugu.” ungkap Dr Elviriadi.
Antara tugu dan taman itu, dua hal berbeda. CSR perusahaan pembuat Tugu tidak berwenang menebang pohon taman. Itu melawan hukum. Publik bisa melakukan gugatan “class action” maupun perdata, tegasnya.(r07).
Editor: Aps
Foto: ilustrasi sbnc doc
Kalau mau mengemis minta uang kepejabat bilang aj….jangan mencari cari kesalahan tugu bono untuk kebaikan bersama bukan perorangan
Kritik”
Program Bupati Sekarang Gak jelas.
Kebanyakan buat event saja.
Tapi perubahan blm kelihatan di pkl kerinci.
Pembangunan nya mmng banyak gak jelas di pemimpinan skrng, kalau dibilang penghijauan bupati2 sblm nya gak ada yg ngerawat lah kalau ada pohon sepanjang jalan dari Kualo dah rimbun dari dulu liat aja gersang semua. Jadi gak ada bupati yg peduli ya
Bupati Zukri menciptakan efek negatif dari lingkungan publik,ad opsi lain agar tugu Bono kelihatan dr para pengunjung, contoh melakukan eksvansi jalan , agar jln ny menjadi lebar