Rahasia Majikan Kaya Raya Diungkap Para Pengasuh Anak

Bagikan Artikel Ini:

Cerita para pengasuh anak orang kaya raya terungkap ketika para pengasuh membuka tabir itu. Dari satu pengasuh dengan pengasuh lainya saling berbeda pengalaman yang diungkapkan pengasuh.

Mengasuh dan merawat anak sedari bayi bisa jadi tugas yang luarbiasa melelahkan.

Namun, jika Anda punya uang dalam jumlah tak terbatas, maka Anda bisa mempekerjakan seorang baby sitter dan pengasuh full time untuk meringankan tugas Anda sebagai ibu.

Ada catatan penting yang harus Anda perhatikan, yakni pastikan pengasuh anak Anda tidak suka berbagi gosip mengenai keluarga Anda seperti para pengasuh di bawah ini.

Beberapa pengasuh dari anak keluarga kaya raya mengungkapkan sejumlah rahasia terpendam dan kebiasaan para majikannya.

Semua pengalaman itu ditumpahkan dalam situs Reddit.

Tentu saja, nama delapan pengasuh dari delapan keluarga super kaya raya ini dirahasiakan agar mereka terhindar peristiwa PHK dari sang majikan.

Berikut uraiannya:

“Ayah dari anak yang aku asuh memiliki anak perempuan berusia lima tahun dari wanita lain. Dia (ayah) bahkan membangun keluarga dengan wanita itu selama lima tahun. Istrinya, majikanku, tidak mengetahui hal itu,” tulis pengasuh anak dengan identifikasi diri nomor satu.

“Kursi goyang seharga Rp 10 juta datang dengan warna yang salah. Mereka (majikan kaya raya) tidak menggantinya. Mereka membuangnya dan membeli yang baru dengan warna pilihan,” tulis pengasuh nomor dua.

Baca Juga :  UIR Raih Pengakuan Sebagai Perguruan Tinggi Terbaik di Luar Pulau Jawa

“Kedua anak perempuan majikanku bertengkar merebutkan rumah Barbie. Majikanku, ibu dari kedua anak perempuan ini menenangkannya dengan membawa anak-anak ke butik American Girl untuk membeli boneka berserta rumah boneka baru. Lalu, dia mengajak kedua putrinya ke salon. Majikanku hanya ingin anak-anaknya tak saling berteriak lagi di rumah,” jelas pengasuh nomor tiga.

“Aku pernah bekerja bersama seorang pengasuh anak yang pernah mengasuh anak keluarga konglomerat Asia. Keluarga itu punya tujuh anak. Anak sulung mereka adalah anak perempuan yang benar-benar dikandung dan dilahirkan oleh sang istri. Namun, enam lainnya menggunakan ibu pengganti karena istrinya malas kembali hamil. Pasangan konglomerat Asia itu juga menggunakan teknologi selektif jender sehingga keenam anaknya adalah lelaki,” urai pengasuh nomor empat.

“Aku mengasuh anak majikanku semenjak terlahir di bulan Oktober 2016. Lucunya, pada akhir bulan tersebut, kakak perempuanku telah menghabiskan waktu lebih dari 80 jam bersama anak majikanku. Sementara itu, majikanku tidak setiap hari menengok ke kamar bayinya,” ungkap pengasuh nomor empat.

Baca Juga :  Beri Education Jurnalistik, JMSI Pelalawan Turun Gunung

“Aku bekerja di sebuah rumah besar di mana aku baru satu kali melihat suami dari majikanku ada di rumah. Lalu, majikan perempuanku selalu ada di luar rumah semenjak jam enam pagi hingga sembilan malam. Dia tidak pernah menanyakan soal anaknya yang masih balita,” terang pengasuh nomor lima.

“Hal yang paling sering aku lihat dari anak-anak majikanku adalah mereka tidak terlalu bahagia dengan hadiah dan mainan baru setiap hari. Sebab, dua hal itu sudah menjadi keseharian mereka,” jelas pengasuh nomor enam.

“Pada hari raya Natal, anak-anak akan kelelahan karena membuka hadiah yang memenuhi lantai rumah seolah bentangan karpet di sebuah lantai yang superluas,” sebut pengasuh nomor tujuh.

“Lemari anak-anak perempuan yang belum lagi berusia tujuh tahun penuh dengan busana dari Burberry, Ralph Lauren, Vineyard Vines. Bahkan, minimal harga tas ransel anak yang aku asuh minimal 85 dollar AS (Rp 1,1 juta). Anak yang aku asuh itu usianya baru enam tahun,” urai pengasuh nomor delapan.

Sumber & poto : Kompas.com

Komentari Artikel Ini