Rokan Hilir Berbenah, Fokus Anak Tertinggal, Infrastruktur Pendidikan dan Ekonomi Jadi Prioritas

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":[],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Rokan Hilir Berbenah, Fokus Anak Tertinggal, Infrastruktur Pendidikan dan Ekonomi Jadi Prioritas
l

Pekanbaru, – Mantan Rektor Universitas Riau (UNRI), Prof Dr Ashaluddin Jalil, Ms, memberikan pandangannya mengenai arah pembangunan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) ke depan. Sebagai Sosiolog, Prof Ashaluddin menekankan pentingnya pemerintah daerah untuk fokus pada optimalisasi potensi besar yang dimiliki Rohil, terutama melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembenahan infrastruktur.

Bacaan Lainnya

Prof Ashaluddin menyoroti perlunya perhatian khusus terhadap anak-anak yang berada di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) di Kabupaten Rokan Hilir. Ia mengusulkan agar minimal 40 persen dari kuota penerimaan siswa baru di berbagai jenjang Pendidikan khususnya pada bidang kesehatan seperti kedokteran, keperawatan, dan kedokteran gigi, dialokasikan bagi putra-putri daerah tersebut. Mengingat bahwa Riau dengan geografis yang yang luas dan terpola ke dalam Kawasan pesisir, pulau dan daratan kondisi infrastruktur yang masih buruk.

“Anak-anak bertalenta dari kampung-kampung terpencil harus diberikan beasiswa yang merupakan kolaborasi antara pemerintah kabupaten, provinsi, bahkan melibatkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Rokan Hilir, agar dididik pada oendidikan Kesehatan ini” tegasnya. Ini diungkapkan menghingat ketika tenaga Kesehatan (dokter, dokter gigi, bidang serta lain nya) ketika dityempatkan di daerah 3T ini tidak bertahan lama, bahkan belum sampai setahun bertugas mereka meninggalkan lokasi dan Kembali ke Kawasan Kota.Sebaliknya jika anak-anak dari daerah atau des aini disekolahkan kemudian dikembalikan ke daerah asalnya mereka pasti dapat menerima dan bertugas dengan baik di daerahnya.

Lebih lanjut, Prof Ashaluddin mengusulkan adanya ikatan dinas bagi para lulusan penerima beasiswa. Langkah ini bertujuan agar setelah menyelesaikan pendidikan, mereka dapat kembali mengabdikan diri di kampung halaman selama beberapa tahun. Menurutnya, kebijakan ini akan menjadi solusi efektif untuk mengatasi permasalahan kekurangan tenaga ahli, terutama di sektor kesehatan, yang kerap dialami oleh wilayah-wilayah terpencil di Rohil.

“Kita seringkali melihat fasilitas puskesmas yang memadai, namun kekurangan tenaga ahli (dokter serta lainnya). Dengan memberikan kesempatan pendidikan kepada anak daerah dan mewajibkan mereka untuk kembali, masalah ini akan teratasi secara bertahap,” jelasnya.

Selain fokus pada pengembangan sumber daya manusia, Prof Ashaluddin juga menekankan urgensi pembenahan infrastruktur pendukung pendidikan dan kesehatan di Rokan Hilir. Ia menilai bahwa fasilitas yang memadai akan menciptakan lingkungan belajar mengajar yang efektif serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara keseluruhan.

Aspek infrastruktur jalan juga tidak luput dari perhatiannya. Prof Ashaluddin memberikan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah daerah dalam mengembangkan infrastruktur jalan, terutama pada jalur strategis seperti Sinaboi-Dumai dan Palika-Rantau Prapat.

“Pembangunan infrastruktur jalan yang baik akan memperlancar arus transportasi orang, barang, dan jasa, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat,” paparnya, Kamis (08/05/2025) kepada wartawan.

Dalam kesempatan tersebut, Prof Ashaluddin juga menyoroti pentingnya pengelolaan dampak lingkungan yang timbul akibat aktivitas perusahaan di Rohil. Ia mengusulkan pembentukan badan khusus yang bertugas mengelola dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) secara transparan. Dana tersebut diharapkan dapat dialokasikan untuk pembangunan fasilitas umum yang dibutuhkan masyarakat, termasuk laboratorium kesehatan dan infrastruktur penunjang lainnya.

Prof Ashaluddin memberikan apresiasi kepada anggota Komisi X DPR RI, Dr Hj Karmila Sari, SKom, MM, atas upayanya dalam membawa berbagai program pembangunan dari pemerintah pusat ke Rokan Hilir. Berharap langkah ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di luar Pulau Jawa dalam mempercepat pembangunan di berbagai sektor.

Menanggapi rencana Bupati Rokan Hilir, H Bistamam, untuk membuka jalur jalan yang akan memperpendek jarak antara Rohil dengan Dumai serta Palika dengan Rantau Prapat, Prof Ashaluddin menyatakan dukungannya. Ini merupakan keharusan sebab insfrasruktur buruk payah untuk mengemas pembangunan daerah terutama men-distribusikan berbagai kegiatan pembangunan masyarakat.

“Sejak lama, para ahli ekonomi telah memprediksi bahwa pusat pertumbuhan ekonomi dunia akan bergeser ke pesisir timur Sumatera. Konektivitas yang baik antara Rokan Hilir dengan wilayah tetangga akan menjadi katalisator bagi peningkatan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

Dengan penekanan pada pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan yang berkualitas, pembenahan infrastruktur yang komprehensif, serta peningkatan konektivitas wilayah, Rokan Hilir diharapkan dapat terus bergerak maju dan mencapai kesejahteraan yang lebih baik bagi seluruh masyarakatnya.**

Ket foto : Prof Dr Ashaluddin Jalil, Rektor UNRI (2006-2010, dan 2010-2014)

 

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *