Suaraburuhnews.com – Pangkalan Kerinci – Mulutmu Harimau mu, artinya kita agar jangan salah ucap dalam berkomunikasi karena salah ucap bisa menimbulkan masalah dan konflik sosial di tengah masyarakat akibat ucapan yang salah.
Hal inilah yang dirasakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan H Syafruddin MM saat dirinya mendapat kesempatan menjadi inspektur upacara pada Senin Pekan lalu disaat dirinya menyampaikan sambutan dalam apel pagi di lingkungan pemerintahan kabupaten Pelalawan.
Kesalahan fatal dalam pidatonya saat itu dia menyampaikan di hadapan semua pegawai di lingkungan pemerintah daerah bahwa dalam pernyataannya menyebutkan 80 persen pembangunan sekolah di Kabupaten Pelalawan dari Kabupaten Kampar, sepenggal kalimat inilah yang menjadi pemicu nya, hingga membuat puluhan massa Aliansi Masyarakat Pembela Kabupaten Pelalawan (AMPKP) pada Kamis (24/11) pekan lalu tidak terima atas pernyataan kadisdik sehingga sekelompok masyarakat tersebut menggelar aksi demo di Kantor Bupati Pelalawan minta Bupati HM Harris mencopot jabatan Kepala Dinas Pendidikan yang dinilai massa telah melecehkan Kabupaten Pelalawan.
Aksi massa tidak berlanjut ketika dilakukan mediasi dan diminta atas kesalahan pernyataannya, Kadisdik agar melakukan permintaan maaf kepada masyarakat kabupaten Pelalawan. Namun permintaan maaf yang sudah dilakukan oleh Kadisdik ternyata tidak membuat luluh hati masyarakat walaupun diakui permintaan maaf Kadisdik sudah dimaafkan.
Seperti halnya yang disampaikan oleh Tokoh Masyarakat Pelalawan H Husni Tamrin SH. Kepada wartawan, Minggu (27/11) dirinya sangat kecewa dan mengaku sakit hati atas pernyataan Kadisdik yang se enaknya saja mengklaim bahwa 80 persen pembangunan sekolah di Pelalawan peninggalan dari Kabupaten Kampar,
Tamrin mengaku sangat kecewa dan sakit hati atas klaim tersebut karena dirinya juga salah satu orang yang terlibat ikut merasakan serta mengawal pembangunan Pelalawan sejak di mekarkan agar bisa sejajar dengan kabupaten lain dari sisi upaya percepatan pembangunan sekaligus pemerataannya di seluruh kecamatan sehingga merasakan sakit dan sedihnya membangun daerah dengan keterbatasan yang ada.
“Terus terang saya sangat kecewa sekali dia ngomong gitu, karena dia (kadisdik/red) datang kemari dan menjabat disinikan sudah enaknya saja, dia gak tau gimana dulu kita membangun daerah kita sampai seperti ini, ini asli kesalahan fatal dan bisa jadi pelajaran kita semua agar berhati-hati mengangkat pejabat daerah yang tidak tau daerah yang dipimpinnya, semoga ini bisa jadi perhatian serius bagi Bupati kita untuk kedepanya kalau kita tidak jelih dan mengakat pejabat tanpa dilakukan seleksi yang ketat,” Kata Husni Tamrin Kecewa.
Terkait permintaan maaf Kadisdik yang sudah di sampaikan terhadap ucapannya itu, Husni Tamrin mengaku sudah memaafkannya, namun begitu permintaan maaf yang disampaikannya itu bukan berarti selesai masalah, katanya.
“Ooo tidak bisa selesai gitu aja, maaf kita maafkan, tapi yang jelas kesalahan dia fatal sekali, kenapa begitu, karena dia tidak tau apa-apa makanya se enaknya aja ngomong gitu, gimana upaya Pemda saat itu menyalurkan anggaran sebesar 20 persen dari APBD kita untuk meningkatkan program pendidikan, dan sampai sekarang lebih dari 20 Persen dari APBD Pelalawan untuk Pendidikan supaya di prioritaskan dimasa kepemimpinan HM Harris dan itu dubuktikan dengan adanya program Pelalawan Cerdas yang sudah direalisasikan sampai saat ini dan ternyata kerja keras itu tidak dianggap oleh Kadisdik dengan statetmen murahannya.” Kata Tamrin menjelaskan.
Untuk itu, Mantan Anggota DPRD Pelalawan 3 priode ini meminta kepada Bupati HM Harris supaya tidak lagi memberi kesempatan kembali menjabat di lingkungan pemkab Pelalawan dan lebih baik lagi menurut Tamrin agar pejabat tersebut di pecat sesegera mungkin dari jabatannya sekarang,tutupnya.
Penulis : Agus
Editor : Rojuli