Puluhan Pohon RTH Mati di Lapangan Mini Soccer Pangkalan Kerinci

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"resize":2,"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Puluhan Pohon RTH Mati di Lapangan Mini Soccer Pangkalan Kerinci 

Pelalawan – Pandangan mata penikmat terganggu di seputaran lapangan mini soccer Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan, Riau. Keindahan mini soccer yang digadang-gadangkan ternoda akibat fungsi ekologis di seputaran mini soccer yang terabaikan.

Bacaan Lainnya

Puluhan tahun sebelumya di sekitar lapangan bola kaki yang sebelumnya belum diubah menjadi mini soccer telah ditanam tanaman Ruang Terbuka Hijau (RTH) oleh Bupati T Azmun kayu jenis jati. Puluhan tahun kayu jati itu tumbuh dan besar.

Faktanya sekarang, puluhan pokok kayu Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jalan Lintas Timur persisnya lapangan mini soccer Pangkalan Kerinci Timur Kabupaten Pelalawan mati. Hal ini disebabkan oleh karena pembangunan lapangan mini soccer. Sebelum pembagunan lapangan mini soccer itu kayu jenis jati tersebut tumbuh subur seperti layaknya sebuah pokok kayu.

Pantauan media ini pada Hari Rabu Tanggal (17/9/2025) di seputaran lapangan mini soccer tersebut setidaknya ada 25 pokok pohon yang mati. Ini disebabkan oleh kontraktor pembangunan mini soccer membangun pagar semen di sekeliling pangkal pokok kayu jati tersebut. Akibatnya puluhan kayu jati yang ditanam Bupati pertama Kabupaten Pelalawan tersebut mati.

Dan sementara itu pokok kayu jati yang tidak diberi pagar oleh kontraktor lapangan mini soccer di seputaran lapangan masih hidup subur layaknya sebuah pohon kayu.

Akibat mati kayu RTH tersebut berdampak negatif kepada area atau jalur terbuka di dalam kota atau wilayah yang digunakan untuk tumbuh-tumbuhan, baik secara alami maupun sengaja ditanam. RTH memiliki berbagai fungsi penting seperti fungsi ekologis untuk menyerap polutan dan air, fungsi sosial untuk rekreasi dan keindahan, serta fungsi planologi untuk membatasi area dengan fungsi berbeda.

Pemerhati lingkungan Kabupaten Pelalawan, Erizal sangat menyayangkan kondisi ini bisa terjadi. Ijal (panggailan akrabnya -red) kok tidak mempedulikan tanaman di sekitar lapangan ini.

“Amat disangkan mengapa ini terjadi. Kemudian dengan kemegahan dan kemewahan mini soccer mengapa tidak dipedulikan dan merawat pohon di sekitar lapangan mini soccer,” ungkap Ijal kepada media ini Rabu(17/9/2025).

Harapannya agar pemerintah daerah Kabupaten Pelalawan konsen untuk menanam dan merawat pohon yang sudah mati. “Harapan kita agar pemerintah daerah Kabupaten Pelalawan konsen untuk menanam dan merawat pohon yang ada di seki
mini soccer Pangkalan Kerinci,” pungkasnya.(27).

Editor: Aps
Foto: Kondisi pohon jati yang mati di lapangan mini soccer PKL. Kerinci.dok. Sbnc.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *