DPR Minta APH Investigasi Insiden Keracunan MBG
Jakarta – Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk proaktif dan melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di beberapa daerah.
“Kita meminta kepada APH untuk juga ikut melakukan investigasi lapangan, kemudian membedakan mana yang benar-benar keracunan, kelalaian, mana yang kemudian ada hal-hal yang mungkin ya, sengaja begitu kan,” kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis, 25 September 2025.
Sejak diluncurkan Januari 2025, program MBG tercatat memicu 5.626 kasus keracunan di 17 provinsi. Sejumlah kasus bahkan ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) karena menimpa ratusan siswa dan melumpuhkan kegiatan belajar.
Dasco meminta Badan Gizi Nasional (BGN) juga serius menyikapi insiden keracunan siswa tersebut.
Namun demikian, ia menyatakan bahwa DPR tetap memberikan kesempatan kepada BGN untuk melakukan evaluasi internal menyikapi insiden tersebut.
“Evaluasi yang dianggap perlu, sehingga program yang seharusnya dapat berjalan dengan baik ini kembali menjadi baik,” demikian Dasco.
Terpisah, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang menyatakan keseriusannya dalam mengusut kasus keracunan MBG di beberapa daerah. Ia menyebut kasus di Bandung Barat menjadi contoh yang harus disikapi karena berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Kita sudah kerja sama dengan kepolisian, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dinas kesehatan. Di Bandung Barat ada dua dapur, pemiliknya satu yayasan, ini kita lagi investigasi, dapur sudah ditutup. Satu nyawa pun BGN sangat perhatian, satu nyawa sangat berarti bagi kami,” ucap Nanik.***